Foto: @Filmapro

Dengan sedikit sentuhan, kuliner klasik bisa berpotensi menguntungkan. Salah satunya adalah Roti Bluder, kudapan tempo dulu yang mulai populer kembali.

Roti Bluder atau yang di Italia dikenal dengan nama Panettone, sudah dikenal sejak zaman Belanda dan cukup populer sebagai menu pengganjal perut atau sebagai teman untuk minum kopi atau teh. Bluder memperkaya perbendaharaan jenis roti di Indonesia karena karakteristiknya yang unik.

Berbeda dari jenis roti lainnya, tekstur Bluder lebih lembut dan jika disobek akan terlihat jelas serat-serat rotinya. Aroma Bluder juga sangat harum sehingga mampu menggugah selera orang yang melihatnya. Ketika dinikmati, Bluder mampu memberikan cita rasa yang khas, apalagi jika diisi dengan bahan tambahan seperti cokelat, keju atau selai buah.

Bluder memang sempat menghilang seiring kemunculan banyak ragam bakery dan pastry baru, tapi bukan berarti dilupakan. Buktinya beberapa tahun terakhir roti berbentuk seperti jamur itu kembali muncul di sejumlah bakery meski belum tersebar luas. Salah satu toko yang sudah menjual Roti Bluder adalah Bakpia 3 Mutiara milik Sri Rahayu di Jalan Imogiri Barat Km. 10, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kesuksesan toko Bakpia 3 Mutiara bisa menjadi kesempatan buat Sahabat Filma untuk mencoba peruntungan dengan menjual Roti Bluder. Meski produk utamanya adalah Bakpia, menurut Sri Rahayu, Roti Bluder juga cukup laku karena banyak yang penasaran ingin mencicipinya. Bukan hanya itu, banyak juga yang kembali mencari roti tersebut karena terkesan dengan aroma dan cita rasanya sehingga Bluder semakin populer.

Ada beberapa alasan mengapa panganan ini mulai kembali populer. Selain lebih lembut dan harum, Roti Bluder juga lebih tahan lama dibandingkan roti biasa. Dalam kondisi terbungkus plastik, Bluder dapat bertahan hingga satu minggu. Roti ini juga lebih alami karena dibuat tanpa menggunakan bahan pengempuk roti atau bread improver. Untuk membuatnya, Sahabat Filma hanya memerlukan bahan-bahan seperti tepung terigu berprotein tinggi, kuning telur, gula pasir, ragi, susu cair dan FILMA Margarine.

Roti Bluder biasanya dibuat manual yaitu mengaduk adonan dengan  tangan tanpa menggunakan mesin. Namun, proses pengembangannya perlu waktu lebih lama dibandingkan roti biasa. Bluder perlu didiamkan minimal lima jam untuk mendapatkan hasil pengembangan yang sempurna. Maka, perlu trik khusus untuk memproduksi roti jenis ini. Sahabat Filma harus menyiapkan adonan Roti Bluder sehari sebelumnya, minimal di malam hari untuk mendapatkan adonan siap panggang di pagi harinya.

Dari adonan tersebut, Sahabat Filma bisa membuat Roti Bluder tawar atau bisa juga divariasikan dengan berbagai isian seperti cokelat, keju dan buah-buahan kering. Sebaiknya gunakan bahan isian yang agak padat agar hasilnya lebih baik. Misalnya, untuk isian cokelat lebih baik gunakan cokelat chip dibandingkan meises karena meises lebih mudah mencair. Karena adonan Bluder lebih lembek, bahan isian yang cair akan melubangi bagian bawah roti saat dipanggang. Itulah alasannya untuk isian rasa buah lebih baik menggunakan buah kering dibandingkan selai.

Sementara, dari sisi penampilan Roti Bluder terbilang sederhana seperti roti pada umumnya meski sedikit unik karena berbentuk seperti jamur. Agar lebih menarik, gunakan mangkuk kertas berwarna-warni atau yang bermotif seperti pada Cup Cake. Tapi, jangan khawatirkan tentang penampilannya karena sebagai kuliner klasik, roti ini sudah cukup dikenal sebagian orang. Dengan sedikit upaya sosialisasi melalui jejaring sosial, Sahabat Filma dapat memberitakan tentang kebangkitan kembali Roti Bluder ini, dan tentu saja bisa dibeli di toko Anda.

Nah Sahabat Filma, jangan lewatkan momentum kebangkitan Bluder untuk menjaring pelanggan dan menambah keuntungan.