Peradaban manusia telah mengenal butter sejak 2500 tahun sebelum masehi. Dibuktikan dengan ditemukannya prasasti Sumeria yang menerangkan cara pembuatannya. Namun diyakini bahwa penggunaan lemak susu telah ada jauh sebelumnya. Butter hadir sebagai bahan makanan dan obat-obatan yang benilai tinggi dalam berbagai kultur di dunia, namun proses industrialisasinya baru terjadi pertama kali di Amerika pada tahun 1860.

Butter terbuat dari krim lemak susu sapi dan mengandung sekitar 80% lemak, siasanya adalah air, padatan susu, dan kadang-kadang garam.

Di daerah beriklim dingin, butter dapat bertahan lebih lama namun bagi kita yang ada di daerah tropis butter harus disimpan di lemari pendingin.

Karena kandungan lemaknya yang tinggi, butter secara umum lebih gurih dan lezat dibandingkan margarin. Namun demikian, justru karena itu banyak pula yang menghindari penggunaan butter secara berlebihan.