Tepung terigu protein rendah memiliki kadar protein maksimum 11% dan berasal dari gandum lunak. Kadar protein yang rendah menyebabkan adonan yang dibuat menggunakan tepung jenis ini tidak dapat berfermentasi dengan baik. Akibatnya volume pengembangan adonan juga tidak maksimal, sehingga tidak cocok untuk pembuatan roti.
Namun demikian, daya serap airnya yang rendah menjadikannya cocok untuk pembuatan biskuit, wafer, kulit lumpia, atau penganan lain yang memiliki tekstur kering dan renyah.
Aneka Kreasi Lezat dengan Puff Pastry
Danish Rendang
Silky Pot Pudding
Kreasi Kue Lezat dari Makanan Khas Nusantara Sambut Ramadhan
Tren Bakery Sehat dan Inovatif yang Akan Populer di Tahun 2025
Mengenal Metode Autolyse: Mengoptimalkan Jeda Dalam Pengolahan Adonan
Cara Sukses Memasarkan Bisnis Roti 1000an
Ask Master Baker