Selasa, 27 Oktober 2015 00:00 WIB
Dibaca : 7672 kali Komentar : 0
Konsisten mengikuti tren, Saimen Bakery & Resto berhasil dirintis mulai dari usaha kecil hingga berkembang menjadi beberapa outlet besar.
Pada pertengahan tahun 1985, Simon Daud mulai membuka usaha rotinya sendiri di sebuah ruko di Jalan Raden Mattaher. Toko ini diberi nama Perancis Modern Bakery lengkap dengan logo bergambar Menara Eiffel. Saat itu, pasar produk roti memang cukup besar di Jambi dan Perancis Modern Bakery pun dapat diterima masyarakat sebagai penyedia panganan tersebut. Bukan hanya roti, toko milik Simon Daud itu juga menyediakan produk bakery lainnya seperti kue bolu dan kue tradisional.
Setelah bertahan selama lebih dari 10 tahun, pada 18 Desember 1997, Perancis Modern Bakery resmi berubah nama menjadi Saimen Bakery & Resto dengan logo baru bergambar angsa. Sebelumnya, pada 1993, toko ini terlebih dahulu melebarkan sayap dengan menambah jenis produk yang dijual. Selain produk bakery, Simon Daud memutuskan untuk juga menjual fried chicken dan produk fast food lainnya.
Meski menjual banyak produk makanan, roti tetap menjadi andalan Saimen Bakery & Resto. Roti tawar di toko ini merupakan produk khas yang selalu dicari pelanggan sejak masih bernama Perancis Modern Bakery.
“Untuk bakery, yang paling dicari pelanggan memang roti tawar, karena roti tawar Saimen menggunakan bahan-bahan alami yang sangat bermanfaat untuk kesehatan,” ujar Marketing Saimen Bakery & Resto Fadjrian Soejanto.
Selain itu, Saimen juga menjual beragam jenis roti manis dan pastry yang masing-masing memiliki cita rasa yang khas. Beberapa inovasi pun dilakukan untuk menciptakan produk baru yang unik, seperti Roti Kari dan Roti Durian yang baru saja diluncurkan beberapa waktu lalu. Seperti dijelaskan Fadjrian, setiap produk dibuat menggunakan bahan-bahan alami dan berkualitas untuk kepuasan pelanggan, seperti Mitra Special Margarine dan Menara Margarine yang selalu dipercaya Saimen Bakery & Resto.
“Keunggulan lainnya, produk Saimen mengedepankan prinsip SAH atau Sehat-Alami-Halal,” ungkap Fadjrian. Untuk mewujudkan komitmen tersebut, pada 6 Mei 2014 lalu Saimen Bakery & Resto menerima sertifikat halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Jambi.
Mengikuti Tren
Salah satu kunci keberhasilan Saimen Bakery & Resto bisa bertahan selama puluhan tahun adalah tidak tertutup dengan perkembangan tren. Toko tersebut mulai menjual fried chicken dan fast food lain selain produk bakery dan pastry pada 1993, karena saat itu jenis kuliner tersebut memang sedang tren sehingga banyak peminatnya.
Demikian juga dengan kondisi tren resto saat ini yang mulai mengarah ke konsep kafe, Saimen pun tak mau ketinggalan. Baru-baru ini Saimen meresmikan salah satu outletnya di Bangko, tepatnya Jalan Lintas Sumatera Km.2, dengan nama Saimen Bakery & Cafe. Tak hanya menjual produk bakery, pastry dan lainnya, tempat ini juga dibuat senyaman mungkin untuk tempat ‘nongkrong’ anak-anak muda.
Berbagai promo reguler seperti diskon pada hari tertentu juga seringkali diadakan Saimen untuk menarik pelanggan dan untuk menjalin hubungan yang erat dengan pelanggan, diberlakukan sistem keanggotaan atau membership dengan menerbitkan membercard. Membercard ini disebut juga dengan Kartu Keluarga Saimen dengan banyak keuntungan yang ditawarkan seperti diskon harian, point reward yang dapat ditukarkan dengan voucher belanja dan merchandise, juga dapat digunakan di merchan-merchan yang bekerjasama dengan Saimen.
“Saimen juga mengedukasi masyarakat tentang produk makanan sehat terutama bakery, mulai dari segmen pasar anak-anak, di beberapa cabang rutin diadakan field trip untuk PAUD dan TK,” jelas Fadjrian.
Berbagai program di atas sejalan dengan tren yang sering dilakukan dalam bisnis modern dan efektif bukan hanya untuk menarik konsumen tapi juga mempertahankannya menjadi pelanggan tetap. Ini yang membuat Saimen Bakery & Resto bisa diterima bukan hanya di Jambi tapi juga di Palembang, Tanjung Pinang dan Bengkulu. Saat ini Saimen sudah memiliki delapan cabang di Sumatera.
“Saimen akan terus memperlebar sayapnya untuk menjangkau banyak tempat di Indonesia,” tambah Fadjrian.
Meski terkadang dipandang sebagai suatu yang bersifat sementara, tren kuliner ternyata tak bisa dipandang sebelah mata. Hal ini sudah dibuktikan oleh Saimen Bakery & Resto yang tekun mengikuti tren yang berkembang dari masa ke masa. Konsistensi Saimen Bakery & Resto dalam menjalankan bisnis kulinernya patut menjadi contoh terutama bagi Sahabat Filma yang baru mulai terjun di bisnis sejenis.
Semoga kisah Saimen ini bisa menjadi inspirasi.
Kreasi Bakery Premium dengan Puff Pastry
Potato and Nori Choux Paste
Kreasi Halloween Cake Untuk Bisnis Bakery Modern
Pumpkin Pie
Kue Bulan dan Peruntungannya Bagi Bisnis Bakery
Mengenal Metode Autolyse: Mengoptimalkan Jeda Dalam Pengolahan Adonan
Cara Sukses Memasarkan Bisnis Roti 1000an
Ask Master Baker