logoPreloader

News

VIRGIN BAKERY, ANDALKAN PROMOSI DARI MULUT KE MULUT

Bedah Resep Kue Unik di Grand Baking Demo Solo

Berawal dari garasi, Virgin Bakery kini menjelma menjadi besar dan bahkan sudah memiliki cabang. Kualitas dan rasa terbaik adalah rahasia bakery ini sehingga menjadi terkenal tanpa melakukan promosi.

Ketika pertama kali dirintis pada 1999, Virgin Bakery hanya berupa toko roti kecil di Jalan Parangkusumo Raya, Semarang, Jawa Tengah. Pendirinya, MP Suteja Alim Wijaya mengaku, awalnya hanya coba-coba dan tidak terlalu serius menggeluti bisnis bakery karena ia sudah menjalani bisnis utama sebagai supplier bahan bangunan.

Maka, Suteja pun memulai usaha bakery pertamanya itu dengan skala kecil. Sebagian ruangan di garasi rumah dijadikannya toko untuk memajang beberapa jenis roti yang ia produksi. Jumlahnya juga tidak banyak, hanya sekitar 100 potong roti manis per hari yang terdiri dari 10 varian rasa saja.

"Awalnya memang hanya iseng mengisi waktu saja sambil menyalurkan hobi dan telenta istri saya yang bisa membuat roti. Jadi awalnya sumber daya manusia Virgin Bakery hanya saya, istri saya dan satu orang pembantu. Kami melakukan semua proses mulai dari belanja, membuat roti sampai menjualnya di toko," ujar Suteja ketika diwawancara Filmapro.co.id.

Dari tiga orang, sedikit demi sedikit SDM Virgin Bakery bertambah seiring dengan peningkatan permintaan dari pelanggan. Jumlah produksi juga semakin bertambah dari tahun ke tahun dan bukan hanya roti saja, tetapi juga jenis makanan kecil lain seperti Cake, Cookies hingga kue-kue tradisional   juga turut diproduksi dan dijual di bakery ini.

Usaha yang awalnya hanya iseng itu pun berubah menjadi bisnis serius sehingga Suteja memutuskan pensiun dari usaha supplier bahan bangunan untuk fokus mengelola Virgin Bakery. Saat ini, toko roti tersebut tak bisa lagi disebut sebagai usaha kecil karena produksinya sudah mencapai 10 ribu hingga 15 potong per hari. Garasi pun berubah menjadi toko yang cukup besar dan untuk memenuhi permintaan yang cukup tinggi, Suteja harus membuka cabang Virgin Bakery di Ungaran yang masih berada di wilayah Semarang. Dari kedua toko tersebut, ia meraih omzet sekitar Rp. 50 juta per bulan dan mempekerjakan 250 karyawan.

Suteja mengatakan, kemajuan Virgin Bakery tak lepas dari kesabaran dalam mengelola bisnis tersebut. Sebab, untuk bertahan hingga lebih dari 15 tahun dan tetap digemari bukanlah hal yang mudah. Selama perjalanannya, banyak rintangan yang harus dihadapi, mulai dari masalah internal seperti ketersediaan sumber daya manusia hingga tantangan dari luar yaitu persaingan usaha dengan bakery lain yang semakin menjamur.

"Dengan kesabaran setiap masalah berhasil kami hadapi. Khusus untuk masalah persaingan, kami mengatasinya dengan berlomba membuat yang terbaik yaitu melalui peningkatan kualitas produk," jelas Suteja.

Bedah Resep Kue Unik di Grand Baking Demo Solo

Hal inilah yang membuat Virgin Bakery tak perlu melakukan promosi ataupun kegiatan marketing lainnya untuk merebut hati pelanggan. Melalui cita rasa, kualitas produk dan harga jual yang terjangkau, banyak pelanggan yang rela mempromosikan Virgin Bakery kepada orang lain. Toko bakery ini pun semakin terkenal melalui perbincangan dari mulut ke mulut. Suteja memang sengaja menempatkan bisnisnya pada segmentasi menengah ke bawah agar bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Bukan hanya penjualan ritel, banyak juga pelanggan yang memesan produk dari Virgin Bakery untuk acara-acara tertentu.

Untuk menghasilkan produk-produk terbaik, Virgin Bakery selalu menggunakan bahan baku berkualitas. Suteja memilih bahan baku dari produk PT. SMART seperti FILMA Margarine, PALOMA Baker’s Cream Fat, PALMVITA BOS dan minyak goreng FILMA. Produk-produk ini digunakan untuk memproduksi, bukan hanya roti, tapi juga Cake, Cookies dan kue-kue tradisional.

Bukan hanya dari Semarang, permintaan akan produk-produk Virgin Bakery ternyata juga datang dari daerah lain. Hal ini diketahui Suteja melalui komunikasi dengan pelanggannya yang datang ke toko. Maka, ke depan Suteja sudah berencana melebarkan sayap dengan membuka dua toko lagi di daerah yang berbeda. Lokasi yang ia pilih adalah Kota Solo dan Yogyakarta.

Semoga Virgin Bakery bisa meraih sukses di dua kota tersebut melalui produk-produknya yang penuh cita rasa seperti yang sudah diraih dua toko sebelumnya.   

Artikel Terkait

Komentar (0)
Belum terdapat komentar pada halaman ini.