Senin, 27 Oktober 2014 00:00 WIB
Dibaca : 4779 kali Komentar : 0
Krisis ekonomi yang terjadi pada 1998 memberikan berkah tersendiri kepada Rosdiana Susanto. Mantan pegawai bank swasta itu justru sukses di bisnis cookies. Berikut ini sekelumit kisah suksesnya bersama Filma.
Bertahun-tahun bekerja sebagai pegawai bank swasta di Jakarta, kehidupan Rosdiana dan keluarganya cukup stabil dan berkecukupan. Namun, ketika badai krisis ekonomi melanda Indonesia, ia harus kehilangan pekerjaannya karena bank tempatnya bekerja tutup akibat terimbas krisis. Meski suaminya, Leonardi Chandra, tetap bekerja, Rosdiana merasa harus tetap mendapatkan penghasilan sehingga ia pun terpaksa ‘banting stir’ dari pegawai ke bidang bisnis cookies.
Kebetulan, bisnis cookies bukanlah hal baru buat Rosdiana. Ketika masih bekerja, ia sesekali pernah menjual cookies buatan kerabatnya kepada teman-teman sekantor. “Waktu itu sempat terbersit di pikiran, bahwa saya juga bisa membuat cookies seperti ini dan menjualnya kepada orang terdekat. Namun pada saat itu, saya yang harus pergi pagi dan malam baru sampai rumah, rasanya waktu yang saya punya tidak lah banyak. Akhirnya keinginan tersebut saya abaikan saja,” ungkap Rosdiana.
Namun tak disangka, ternyata niatan yang sempat terpendam tersebut bisa diwujudkan, meski upayanyaterbilang cukup nekat.Berbekal hobi dan pengetahuan dari kursussingkat membuat kue, Rosdiana pun memberanikan diri memproduksi cookies sekaligus memasarkannya sendiri. Awalnya cookies buatannya hanya dijual ke orang-orang terdekat, seperti keluarga dan tetangga dan setelah mendapat respons yang cukup bagus ia mulai mencoba untuk memasukkan produksi cookiesnya ke supermarket.
Pengalaman bekerja di bank memberikannya sedikit keuntungan karena bisa mengenal nasabah-nasabah yang memiliki usaha supermarket, salah satunya supermarket Medali Emas di daerah Tanjung Priok, Jakarta Utara. Memanfaatkan relasinya itu, Rosdiana mendapat kesempatan untuk menjual cookiesnya di supermarket Medali Emas. Memanfaatkan tiga orang karyawan, Rosdiana memasok 50 lusin cookies ke supermarket tersebut dan tak lagi repot memasarkan cookies buatannya langsung kepada pembeli.
Rosdiana juga memanfaatkan hubungan kerjasama dengan pemilik supermarket untuk mempelajari seluk beluk bisnis pemasaran melalui jaringan supermarket sekaligus membangun kepercayaan diri dalam mengembangkan bisnisnya. Ketika dirasa sudah siap, ia pun mulai merambah ke jaringan supermarket yang lebih besar seperti Naga, Alfamart dan Carrefour. “Untuk masuk ke Carrefour tentu tantangannya lebih berat lagi. Carrefour memilih saya diantara 3 kandidat lainnya. Untuk memenangi tender, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, di antaranya adalah harga dan rasa,” ujarnya.
Setelah itu, bisnis Rosdiana pun melesat pesat, ia bahkan dipercaya menyuplai cookies ke jaringan Carrefour secara nasional pada 2007. Pengembangan usahanya ini pun otomatis memperbesar jumlah tenaga kerja di perusahaannya, dari hanya tiga orang karyawan menjadi 25 orang. Peralatan membuat cookies yang awalnya sederhana hanya berupa dua unit oven manual, kompor gas dan mixer manual pun di-upgrade dengan mesin-mesin besar yang lebih modern. Agar lebih dikenal luas, ia pun memberinama pada produknya, Frances Cake.
Sehari-hari, Frances Cake menyuplai sekitar 100 lusin cookies per pekan untuk dikirim ke Carrefour. Namun di hari raya seperti Idul Fitri, produksinya meningkat tajam hingga 2.000 lusin untuk dipasok ke Carrefour dan 8.000 lusin ke Alfamart. Jika awalnya Frances Cake hanya menyuplai jenis cookies seperti nastar, kastengel dan putri salju, selanjutnya Rosdiana juga memasok kue jenis lain seperti lapis Surabaya, brownies, bakpia, gamblang dan kue marble. Dari produksinya itu, perusahaan cookies Rosdiana bisa mendapatkan omzet sekitar Rp 50 juta per bulan.
Rosdiana pernah mencoba mengembangkan usahanya melalui sarana penjualan online atau lewat internet. Namun, karena penjualannya dalam bentuk eceran dan harus melalui proses pengiriman yang tidak menjamin cookies bisa sampai kepada pelanggan dengan kondisi tidak rusak, banyak kerugian yang harus ditanggung. Maka, ia memilih meninggalkan sistem penjualan onlinedan tetap fokus menyuplai cookies ke jaringan supermarket besar yang sudah ia jalankan.
Percaya diri dengan FILMA
Kesuksesan Frances Cake dalam merambah bisnis cookies tak lepas dari kerja keras dan Rosdiana sebagai pemiliknya demikian juga dengan pemanfaatan jaringan yang ia miliki. Namun, ada satu hal yang memberikannya rasa percaya diri untuk terjun ke bisnis tersebut, yaitu produk FILMA. Ia memiliki keyakinan, dengan menggunakan FILMA Margarine, cookies buatannya akan terasa lebih lezat. Hal itu terbukti dari respon para pelanggan sejak ia menjual cookies kecil-kecilan hingga menjadi sebuah perusahaan.
“Saya selalu menggunakan FILMA Margarine dalam setiap produksi cookies yang saya buat. Dalam pembuatan kastengel sendiri saya membutuhkan 8 dus FILMA Margarine. Untuk nastar, saya membutuhkan 5 dus FILMA Margarine,” ungkap Rosdiana.
Paduan kerja keras, skill yang mumpuni dan bahan baku berkualitas seperti FILMA,membawa Rosdiana kepada sebuah kesuksesan yang mungkin belum tentu ia rasakan jika misalnya ia masih bekerja di bank. Namun, ia tak merasa cepat puas dan masih ingin mengembangkan bisnisnya meski tidak dalam waktu dekat. Tapi Rosdiana yakin, bersama FILMA ia mampu membawa bisnis cookiesnya ke tingkat yang lebih baik pada waktunya nanti.
Yang pasti, untuk saat ini Rosdiana akan terus mempertahankan kualitas Frances Cake agar pelanggannya tetap merasa puas dengan hasil produksinya. Sebab, menurut Rosdiana, sekali orang kecewa terhadap suatu produk maka akan sulit untuk membujuk kembali menggunakan produk tersebut, sekalipun kualitasnya sudah diperbaiki. “Seperti tagline yang kami cantumkan di kemasan yang kami jual ke Carrefour, ‘Frances Cake dibuat dengan cita rasa tinggi menggunakan resep tradisional dengan bahan baku terbaik’, maka kualitas akan tetap kami jaga,” tambahnya.
Kerja keras dan semangat pantang menyerah dari Rosdiana dan suami adalah kisah nyata dari kesuksesan mereka dalam menekuni bidang cookies selama ini.Keyakinan terhadap karyanya membuat Rosdiana tak gentar menghadapi saingan karena ia selalu menjaga kepercayaan dan kualitas produksi yang membuat konsumen tetap memilih produk Frances Cake.Sebab, prinsip dasar dari kesuksesan adalah membuat orang lain bahagia dan merasa puas terhadap apa yang kita kerjakan. Setelahnya, kerja keras tersebut pasti akan terbayar sesuai dengan harapan.
Kreasi Bakery Premium dengan Puff Pastry
Potato and Nori Choux Paste
Kreasi Halloween Cake Untuk Bisnis Bakery Modern
Pumpkin Pie
Kue Bulan dan Peruntungannya Bagi Bisnis Bakery
Mengenal Metode Autolyse: Mengoptimalkan Jeda Dalam Pengolahan Adonan
Cara Sukses Memasarkan Bisnis Roti 1000an
Ask Master Baker