Senin, 1 Desember 2025
|
Dibaca : 30 kali
Saat berbicara tentang bakery modern, rasanya sulit dipisahkan dari kata inovasi. Konsumen kini mencari produk bakery yang tidak hanya enak, tapi juga punya karakter visual yang menarik, tekstur yang kompleks, dan sensasi makan yang memorable.
Hal ini yang mendorong dalam beberapa tahun terakhir, tren bakery berkembang cepat, bukan lagi hanya soal rasa, tapi juga pengalaman multisensori. Mulai dari airy, flaky, chewy, crunchy, hingga creamy, kombinasi tekstur ini memberikan nilai premium sekaligus membedakan bakery modern dari produk bakery konvensional. Inilah salah satu alasan banyak bakery viral saat ini bukan sekadar karena rasanya, tapi karena menghadirkan tekstur produk serta pengalaman makan yang unik.
Menurut Chef Arvan, tren bakery modern seperti ini digemari karena konsumen ingin pengalaman yang lebih kaya. “Konsumen mencari pengalaman multi-sensorik yang menggabungkan rasa, tekstur, dan aroma. Daya tarik visual juga sangat penting, terutama bagi kalangan muda yang terinspirasi dari platform digital,” jelas Chef Arvan.
Selain itu, inovasi bentuk dan kombinasi rasa unik, cerita di balik produk, serta kualitas yang konsisten menjadi faktor utama mengapa bakery modern semakin diminati.
Salah satu inovasi yang paling menonjol dalam tren bakery modern adalah teknik layering. Produk seperti tissue milk bread, pain au chocolat, croissant renverse, hingga mochi donut menunjukkan bagaimana teknik layering dan permainan tekstur dapat menciptakan pengalaman makan yang berbeda dan kesan lebih premium.
Contohnya, Tissue Milk Bread yang sempat viral karena teksturnya yang sangat lembut dan dapat dikupas helai demi helai seperti tisu. Tetapi, menghasilkan layering rapi dan tekstur airy seperti ini bukan hal yang mudah. Menurut Chef Arvan, tantangan utamanya ada pada :
Pengolahan adonan, karena membutuhkan pengulenan yang sangat matang agar gluten elastis namun tidak mudah sobek.
Pembentukan layer yang harus dilakukan cepat dan presisi.
Waktu proofing yang tepat, tidak boleh terlalu lama karena adonan bisa kempes dan lapisannya tidak rapi, tetapi jika terlalu cepat hasilnya jadi padat dan kurang mengembang.
Di sisi lain, produk bakery seperti mochi donut memiliki tekstur berbeda yang tak kalah unik, yaitu renyah di luar, chewy, dan lentur di dalam. Kombinasi kontras seperti ini bisa menjadi daya tarik utama yang membuat konsumen penasaran dan ingin mencoba.
Sebelum membahas cara meningkatkan hasil layering, penting memahami kesalahan yang paling sering terjadi. Menurut Chef Arvan, kegagalan layering biasanya bukan karena resepnya salah, tetapi karena kondisi adonan dan proses kerja tidak stabil. Beberapa masalah yang umum terjadi antara lain:
Lapisan menyatu pada adonan. Biasanya terjadi karena adonan atau lemak terlalu hangat, sehingga shortening meleleh dan menyerap ke dalam adonan.
Kurang flaky. Hal ini terjadi ketika lemak terlalu dingin dan keras, sehingga tidak dapat menyebar menjadi lapisan tipis saat digiling.
Lapisan sobek saat dipanggang. Umumnya karena struktur gluten belum terbentuk sempurna (undermixed), atau karena suhu oven terlalu tinggi dalam tahap awal pemanggangan.
Chef Arvan menyebutkan bahwa tantangan ini semakin terasa saat produksi meningkat menjadi batch besar, karena kestabilan suhu, teknik, dan bahan menjadi jauh lebih krusial.
Bagi pengusaha bakery yang mulai meningkatkan skala produksi, tantangan tidak hanya bagaimana cara membuatnya, tapi bagaimana menjaga konsistensi di setiap batch. Berikut tips dari Chef Arvan agar layer tetap rapi dan tekstur optimal walaupun diproduksi dalam jumlah besar:
Gunakan shortening yang stabil seperti FILMA® Puff Pastry pada adonan, lalu laminasi secara bertahap menggunakan dough sheeter agar ketebalannya konsisten dan layer terbentuk dengan sempurna.
Pilih filling yang lebih kental dan stabil, seperti ganache atau buttercream agar struktur lapisan tidak mudah bergeser.
Hindari overmixing, karena dapat membuat struktur gluten terlalu keras.
Perhatikan waktu baking, proses pemanggangan yang terlalu lama bisa membuat produk bakery cepat kering.
Pastikan produk sudah benar-benar dingin sebelum dimasukkan ke dalam kemasan, jika terlalu cepat justru menyebabkan lapisan lembek atau tekstur berubah.
Jenis lemak yang digunakan juga berperan besar dalam menentukan hasil akhir. Menurut Chef Arvan, margarin dan shortening memiliki fungsi berbeda dan dapat dipilih sesuai tujuan tekstur. Margarin membantu menciptakan tekstur lebih lembut, moist, dan creamy. Sedangkan shortening menghasilkan struktur layer lebih kontras, flaky, dan renyah.
Karena lemak sangat menentukan tekstur akhir, maka pemilihan bahan yang tepat menjadi sangat penting. Untuk kebutuhan ini, FILMA® menghadirkan rangkaian margarin dan shortening yang dirancang mendukung kualitas bakery modern.
FILMA® Margarine merupakan margarin serbaguna yang menitikberatkan pada kelembutan dan pengembangan adonan. Produk ini cocok digunakan untuk berbagai aplikasi bakery harian seperti roti manis dan cake karena hasil yang lebih mengembang, lebih lembut, dan memiliki aroma buttery yang khas. Untuk hasil yang lebih premium, FILMA® Prestige (Butter Blend Margarine) bisa menjadi pilihan. Dibuat dari campuran Dutch Natural Butter dan margarin, varian ini menawarkan rasa yang lebih kaya dan aroma butter yang wangi, sehingga ideal untuk cookies, roti premium, maupun cake dengan cita rasa yang lebih bold.
Sementara itu, pembuatan pastry berlapis seperti croissant, puff pastry, atau tissue milk bread memerlukan shortening khusus yang mampu mempertahankan struktur lapisan selama proses rolling dan pemanggangan. Pada tahap ini, penggunaan shortening seperti FILMA® Puff Pastry membantu menjaga layer tetap rapi dan menghasilkan tekstur flaky yang renyah setelah dipanggang. Lihat detail spesifikasi produk melalui e-catalog.
Chef Arvan menekankan, “Margarin dan shortening adalah kunci konsistensi. Dibandingkan mentega mentah yang sensitif terhadap suhu, komposisi FILMA® lebih stabil sehingga memudahkan kontrol proses.”
Setiap produk bakery memiliki karakteristiknya masing-masing, sehingga kamu dapat menyesuaikan penggunaan bahan berdasarkan hasil tekstur yang diinginkan, apakah ingin hasil yang moist dan lembut, atau flaky dan crisp. Dengan bahan baku yang tepat, teknik yang sesuai, dan kontrol produksi yang stabil, hasil bakery akan lebih konsisten dan memiliki karakter premium.
Dapatkan inspirasi resep, tips baking, dan tren bakery terbaru dengan bergabung sebagai member di website kami.
Untuk update yang lebih praktis, yuk bergabung ke WhatsApp Channel SMART Food Solutions dan dapatkan info resep, promo, serta tips penggunaan produk setiap harinya!