logoPreloader

News

RAHASIA EKSISTENSI TRADITIONAL CAKE DARI TIMOTHY CAKE

Jangan remehkan ketekunan dalam merintis bisnis apapun. Timothy Cake adalah salah satu contoh suksesnya.

 

Trend modern cake yang terus berkembang menjadikannya produk yang memiliki potensi keuntungan yang lebih menggiurkan di bisnis bakery. Hal ini semakin menggerus keberadaan traditional cake yang secara perlahan menjadi produk pilihan kedua dalam bisnis bakery.

Namun kondisi ini nyatanya tidak berpengaruh pada bisnis bakery Bapak Timothy Pratama, pemilik Timothy Cake yang ada di bilangan Tomang, Jakarta Barat. Lewat kerja keras, ketekunan, dan kesabarannya, Timothy Cake mampu mempertahankan eksistensinya sebagai salah satu bakery yang dikenal melalui produk traditional cake dengan sentuhan modern.

Pria kelahiran tahun 1956 dan bapak satu anak ini percaya bahwa tampilan traditional cake yang dikemas secara modern, pasti akan banyak diminati konsumen dan tidak akan kalah bersaing dengan jenis modern cake. Berikut hasil wawancara Filmapro dengan Bapak Timothy Pratama seputar sejarah sampai rahasia di balik eksistensi Timothy Cake di tengah gempuran tren modern cake saat ini.

Sejak kapan Timothy Cake berdiri, dan apa latar belakang Anda mendirikannya?

Saya menggeluti bisnis bakery sejak tahun 1979, dan merupakan awal mula berdirinya Timothy Cake. Sebenarnya orang tua mengarahkan saya untuk mempelajari akuntansi. Namun setelah lulus dan bekerja di bidang pembukuan, saya menyadari bahwa ternyata minat saya lebih banyak ke bidang bakery.

Kemungkinan besar minat tersebut berasal dari nenek saya yang memiliki bisnis bakery. Beliau memiliki bisnis tersebut sejak tahun 1953 dan saya sering membantu beliau.

Saat beliau wafat, saya terpacu untuk mencoba resep-resep yang beliau turunkan ke saya. Ternyata peminatnya cukup banyak, dan pesanan berdatangan walaupun saat itu memang baru sebatas orang-orang terdekat.

Di tahun 1979 banyak teman saya memesan kue pernikahan yang memang memiliki detail dekorasi yang cukup rumit. Ternyata banyak pula yang menyukai karya saya.

Dari situ saya berpikir untuk lebih serius menggeluti bidang yang penuh dengan imajinasi dan seni ini melalui Timothy Cake.

Apa keunggulan produk Timothy Cake dibanding produk sejenis di outlet lain?

Andalan Timothy Cake terletak pada keindahan dekorasinya. Kebanyakan pebisnis pada industri ini tidak terlalu peduli dengan keindahan dekorasinya, namun lebih mencari keuntungan dari banyaknya cake yang dijual.

Tapi saya berbeda. Saya lebih mengedepankan karya seni dalam setiap cake yang saya buat dan menjadikan hal tersebut ladang bisnis bagi Timothy Cake.

Apa produk unggulan Timothy Cake?

Untuk cake, jenisnya ada Mocha Cake, Chocolate Cake, Green Tea Cake, Red Velvet, dan Rainbow Cake. Namun special cake yang terus menjadi primadona adalah Lapis Surabaya dan Marble Cake.

Adakah inovasi baru dari Timothy Cake untuk meningkatkan penjualan traditional cake?

Belakangan ini saya mengembangkan dekorasi cake ke jenis desain batik. Karena saya berasal dari daerah Jawa Timur, tentunya saya juga ingin mencoba batik sebagai salah satu andalan dekorasi untuk berbagai cake yang saya buat.

Motif batik yang  saya gunakan harus disesuaikan dengan tujuan pembuatan cake itu sendiri. Untuk kue ulang tahun misalnya, saya bisa mendesain cake dengan pola batik yang penuh warna seperti batik dari daerah Pekalongan.

Berapakah kisaran harga yang ditetapkan untuk masing-masing cake yang dibuat?

Timothy Cake memiliki kisaran harga yang berbeda-beda. Kue ulang tahun yang ukurannya paling kecil (diameter cake 15 cm) seharga Rp 350.000 dan untuk cake yang paling mahal harganya tidak terbatas, sesuai dengan budget yang dimiliki.

Lalu apa rahasia dapur dari Timothy Cake yang menjadikan produknya berkualitas baik dalam rasa dan tampilan?

Salah satu rahasia kualitas terbaik dari resep cake buatan saya adalah pemilihan bahan bakunya. Untuk margarin saya memilih menggunakan Palmboom margarine. Sejak awal mencoba menggunakan Palmboom margarine, saya sudah merasa cocok dan tidak pernah lepas menggunakannya. Dalam satu bulan, Timothy Cake bisa menghabiskan 20 karton Palmboom margarine.

Selain itu, kebetulan saya juga memiliki satu kegemaran yang erat hubungannya dengan pembuatan cake, yaitu melukis. Saya menerapkan sesuatu yang berbeda dengan memberikan ornamen hiasan melalui lukisan. Ibaratnya melukis namun dengan kanvas kue.

Ide hiasan lukisan pada cake Anda sangat menarik. Bagaimana proses pembuatannya?

Saya melakukannya dengan menggunakan tinta food grade, kuas dan minyak sawit dari FILMA. Jika menggunakan butter saja tinta food grade tidak bisa dikuas, saya sudah mencobanya berkali-kali. Butter harus dicampur minyak sawit terlebih dahulu, barulah tinta food grade akan menyatu. Lalu setelah itu, barulah dekorasi bisa dibuat di atas butter cream.

Bagaimanakah distribusi produk Timothy Cake saat ini?

Saat ini saya hanya menerima pesanan. Dulu saya pernah memiliki 11 gerai di Jakarta, namun ternyata lebih banyak yang pesan daripada yang membeli langsung di gerai. Akhirnya saya memutuskan untuk tidak lagi membuka gerai dan berkonsentrasi pada produksi pesanan khusus.

Saat ini pada hari-hari biasa saya hanya menerima pesanan cake, dan pada hari raya juga menerima pesanan kue kering. Untuk pesanan cake, bisa dilakukan dengan cara datang langsung atau kirim foto via email.

Berapa banyak kapasitas produksi Timothy Cake dalam sehari, dan berapa jumlah karyawan di Timothy Cake ?

Tergantung tingkat kesulitannya. Jika pesanannya sulit, dalam sehari kita batasi menjadi tujuh sampai delapan cake saja.

Pegawai yang bekerja di Timothy Cake sendiri berjumlah 23 orang dan pengerjaan dilakukan di Jakarta.

Adakah peralatan khusus yang selama ini digunakan Timothy Cake untuk memproduksi cake?

Berbeda dengan bakery, untuk membuat cake tidak diperlukan peralatan yang banyak. Pada dasarnya hanya menggunakan mixer dan oven. Bagi saya yang penting adalah dimanapun saya berada harus ada kertas roti dan gunting untuk menuangkan ide saya. Kertas roti akan saya gunting sesuai ide yang muncul, kemudian saya wujudkan menjadi karya seni di cake. 

Dimana Anda pernah mempelajari teknik dekorasi kue ini?

Seluruh karya seni yang saya kuasai tidak pernah dipelajari secara khusus. Karya tersebut lahir secara otodidak, warisan dari sang nenek. Beruntunglah nenek sudah melihat bakat saya sejak kecil dan selalu merestui keinginan saya untuk menekuni bidang ini.

Bicara tentang oven, berapa jumlah yang Timothy Cake miliki dalam bisnis ini, dan apa saja jenisnya?

Timothy Cake sendiri hanya memiliki tiga oven di dapur kreasi pembuatan cake kami, terdiri dari dua oven listrik dan satu oven tradisional. Oven tradisional yang menggunakan gas tetap diperlukan karena ada beberapa traditional cake yang tidak bagus jika dibuat menggunakan oven listrik.

Sejauh ini, bentuk promosi apa yang sudah dilakukan Timothy Cake?

Untuk promosi sendiri, Timothy Cake pernah hadir di beberapa majalah kue. Kemudian berlanjut dengan cara promosi dari teman ke teman.

Apakah Timothy Cake memiliki target market khusus dalam memasarkan cake?

Target market Timothy Cake terbagi menjadi dua. Untuk kue pernikahan targetnya adalah menengah ke atas, sedangkan kue ulang tahun bisa lebih luas lagi.

Pernahkah Timothy Cake mendapat customer dengan pesanan khusus yang berkesan hingga sekarang?

Saya pernah membuat cake pesanan mendiang Ibu Tien Soeharto. Beliau berpesan kepada saya, bahwa dekorasi yang diinginkan adalah dekorasi khas batik Solo bukan Jogja. Hal tersebut membuat saya harus belajar perbedaan antara batik Solo dengan batik Jogja. Apa saja karakter khususnya, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, dan bagaimana menampilkan karakteristik tersebut pada karya cake yang saya buat.

Sungguh pengalaman yang unik bagi saya, dan berkesan hingga saat ini.

Pelaku bisnis pasti pernah mengalami pasang surut usahanya. Apakah Bapak Timothy sendiri pernah mengalaminya?

Pada tahun 2008 saya pernah mengalami penurunan dalam bisnis. Namun karena jenis cake yang saya geluti adalah jenis kue pernikahan dan kue ulang tahun, pesanan tetap ada, sehingga usaha ini dapat tetap melaju di tengah sulitnya perekonomian saat itu.

Apakah kiat sukses dari bapak Timothy dalam menjalankan bisnis cake ini? 

Saya mencintai apa yang saya kerjakan. Hal itu membuat saya tidak mudah menyerah ketika menghadapi kesulitan atau persaingan.

Persaingan bisnis pasti ada, tapi saya tak terlalu memikirkan hal tersebut. Bagi saya, semakin banyak pelaku bisnis semakin berkembang pula industrinya. Selama kita tekun menjalaninya, bisnis kita juga pasti akan berkembang.

Apa tips dari bapak Timothy untuk mulai berbisnis, khususnya pada bidang cake dan bakery?

Mulailah usaha dari hal yang kita sukai. Hal tersebut akan membuat kita menjadi bergairah dan tekun dalam menjalaninya.

Kemudian jangan pernah takut untuk gagal. Kegagalan membuat setiap orang jadi selangkah lebih maju.

Terakhir, jangan pernah berhenti belajar. Bisnis bakery selalu bertumbuh, karenanya kita harus mau mempelajari tren baru, teknik baru, dan juga belajar dari kesalahan.

 

Kisah usaha dan ketekunan Timothy Pratama menjadi contoh nyata bagaimana bisnis bisa terus berkembang dan berhasil apabila pelakunya mau bekerja keras dan terus belajar mengembangkan bidangnya. Timothy Cake menyajikan cake dan produk bakery dengan kualitas terbaik bukan hanya dari segi rasa namun juga kreasi tampilan, sehingga mampu mempertahankan eksistensinya dalam industri bakery di Indonesia.

 

Artikel Terkait

Komentar (0)
Belum terdapat komentar pada halaman ini.