Senin, 16 Juni 2025 15:43 WIB
Dibaca : 67 kali Komentar : 0
Dalam beberapa tahun terakhir, kesadaran konsumen terhadap kesehatan dan kualitas bahan makanan mengalami peningkatan yang signifikan. Salah satu perhatian utama adalah keberadaan lemak trans, terutama yang berasal dari minyak terhidrogenasi parsial (PHO) dalam berbagai produk olahan seperti roti, kue, dan gorengan. Lemak trans diketahui membahayakan kesehatan karena meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke, terutama jika dikonsumsi secara rutin.
Menurut studi WHO di Indonesia, hampir 10% produk pangan yang disurvei mengandung kadar lemak trans yang melebihi batas aman, yakni 2 gram per 100 gram total lemak. Produk-produk seperti biskuit, wafer, roti, hingga jajanan kaki lima seperti martabak termasuk yang paling banyak ditemukan mengandung lemak trans dalam jumlah tinggi. Temuan ini tak hanya berdampak pada sisi kesehatan, tapi juga menjadi sinyal bagi industri kuliner untuk mulai beradaptasi dengan kebutuhan pasar yang berubah.
Chef Kim Garry, professional chef dari Sinarmas Agribusiness and Food, menegaskan bahwa peralihan ke bahan baku bebas lemak trans bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan mendesak. Selain untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, langkah ini juga menjadi upaya adaptif terhadap regulasi yang mulai diterapkan di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Perubahan ini membuka peluang bagi pelaku industri untuk berinovasi dalam menjawab permintaan konsumen yang semakin peduli terhadap kesehatan. Penggunaan label seperti “bebas lemak trans” pada produk yang dijual kini bukan hanya menjadi daya tarik tambahan, tetapi juga menjadi bagian dari keputusan pembelian konsumen.
Peralihan ke bahan baku yang lebih sehat tentunya tidak selalu berjalan mulus. Salah satu tantangan utama adalah perubahan tekstur dan rasa produk. Lemak trans, khususnya seperti shortening hidrogenasi parsial, sudah lama digunakan dalam industri bakery karena mampu memberikan tekstur renyah, kelembutan, serta rasa khas pada roti dan kue. Jika diganti dengan bahan alternatif, produk dapat kehilangan kualitas organoleptik (seperti rasa, bau, tekstur, dan penampilan) yang diharapkan oleh konsumen.
Untuk mengatasi hal ini, Chef Kim Garry menyarankan pelaku usaha melakukan uji coba formulasi baru dengan bahan alternatif, seperti margarin bebas lemak trans, minyak kelapa, mentega, atau lemak nabati yang telah difraksinasi. “Kuncinya adalah menyesuaikan resep secara bertahap untuk tetap menghasilkan cita rasa dan tekstur yang disukai konsumen,” tuturnya.
Tantangan lainnya adalah kenaikan biaya produksi, karena bahan yang lebih sehat umumnya memiliki harga lebih tinggi dibandingkan lemak trans konvensional. Namun, menurut Chef Kim Garry, hal ini dapat disiasati melalui edukasi dan komunikasi yang tepat kepada konsumen. “Label seperti ‘bebas lemak trans’ atau ‘lebih sehat’ bisa menjadi nilai jual tambahan yang membenarkan harga produk,” jelasnya. Dengan komunikasi yang tepat, konsumen akan melihat bahwa harga yang sedikit lebih tinggi sebanding dengan manfaat kesehatan yang mereka dapatkan.
Dalam praktiknya, penggunaan bahan baku seperti FILMA® terbukti membantu pelaku usaha menjaga kualitas produk akhir tanpa bergantung pada penggunaan lemak trans. Chef Garry merekomendasikan penggunaan bahan baku yang telah teruji secara teknis, seperti varian FILMA® Margarine dan FILMA® Shortening yang diformulasikan khusus bebas lemak trans. Menurutnya, FILMA® mampu menjaga performa produk akhir tanpa kompromi terhadap cita rasa dan tekstur.
Beberapa keunggulan FILMA® antara lain:
Stabilitas dan konsistensi produk yang baik, menjaga volume dan tekstur saat proses adonan, pemanggangan, atau pembekuan.
Tekstur yang optimal, tetap menghasilkan kelembutan pada roti dan kue, kerenyahan pada cookies, hingga plastisitas yang dibutuhkan untuk pastry berlapis seperti croissant dan danish.
Profil rasa netral, sehingga tidak mendominasi rasa asli dari bahan utama dan cocok untuk kreasi manis maupun gurih.
Performa tinggi dalam proses industri bakery skala besar, mulai dari pengadukan dengan mixer berkecepatan tinggi hingga ketahanan saat proofing dan oven bersuhu tinggi.
Hal ini juga diperkuat oleh penjelasan Stefanus Edo, Senior Brand Manager dari Sinar Mas Agribusiness and Food, yang menyatakan bahwa FILMA® dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan pelaku industri bakery dan kuliner yang mengutamakan kualitas. Dengan varian margarin dan shortening yang lengkap, FILMA® unggul dalam stabilitas suhu tinggi, rasa netral, dan performa yang konsisten. Semua produk diformulasikan dari minyak sawit berkualitas melalui proses modern dan higienis, serta bebas lemak trans.
“Dari sisi profesional bakery, FILMA® memberikan solusi yang seimbang antara performa teknis dan tuntutan konsumen modern,” tambah Chef Kim Garry.
Salah satu contoh sukses dari penerapan bahan baku sehat adalah Kampoeng Susu Lembang, pelaku usaha oleh-oleh khas Bandung yang telah menjadikan produk FILMA® sebagai bagian dari formulasi utamanya. Bapak Syauqi selaku pemilik usaha memastikan bahwa mutu dan cita rasa produknya tetap konsisten berkat dukungan bahan baku yang berkualitas dan bebas lemak trans. Standar tinggi yang diterapkan membuat mereka tetap menjadi salah satu pilihan utama bagi konsumen yang mencari oleh-oleh khas daerah dengan kualitas premium.
Sebagai inspirasi tambahan, berikut beberapa ide kreasi bakery menggunakan produk FILMA® yang bisa dicoba, seperti Pisang Bolen Coklat Keju, Mango Lemon Lime Cake, Cranberry Green Tea Cookies, dan lihat resep lainnya disini.
Transisi menuju bahan baku yang lebih sehat adalah peluang bagi pelaku usaha untuk menghadirkan produk yang tidak hanya lezat, tetapi juga memiliki nilai lebih bagi konsumen. Temukan produk FILMA® melalui e-catalog kami.
Untuk inspirasi resep dan tips lainnya, ikuti @filmaprof di Instagram dan YouTube channel @filmaprof!
Strategi Cerdas Menghadapi Tren Bebas Lemak Trans di Industri Bakery & Kuliner
Coffee Kenari Cookies
Roti Goreng Ayam Kecap
Pisang Bolen Coklat Keju
Sesame Crisp
Mengenal Metode Autolyse: Mengoptimalkan Jeda Dalam Pengolahan Adonan
Cara Sukses Memasarkan Bisnis Roti 1000an
Ask Master Baker